JAKARTA, JITUNEWS.COM - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) pada saat ini terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya langkah pemenuhan kebutuhan protein ini tidak hanya bersumber dari daging sapi tetapi juga dari jenis hewan lainnya. Ia mengatakan bahwa salah satu yang saat ini di kembangkan oleh Kementan adalah dari ternak kelinci.
"Kelinci merupakan salah satu komponen dari sistem pertanian terpadu yang didukung berbagai kegiatan ekonomi pertanian yang saling berkaitan satu sama lain. Ternak kelinci memberikan pupuk untuk tanaman sekaligus memberikan sumber protein hewani alternatif pangan untuk masyarakat," demikian kata Ketut Diarmita, Kamis (26/1).
Ketut menjelaskan pengembangan ternak kelinci merupakan pemanfaatan sumber daya yang kaya dimiliki Indonesia untuk menjamin kesejahteraan pangan penduduknya. Namun belum semua masyarakat yang mendapat kecukupan pangan, khususnya yang bersumber dari asupan protein hewani. Protein merupakan bahan utama membentuk berbagai struktur organ seperti tulang, otot, serta komponen- komponen pembentuk seluruh jaringan tubuh.
Selain itu, tambah Ketut, ternak Kelinci merupakan sumber protein yang bermanfaat, karena proses budidayanya tidak menggunakan bahan kimia. Dengan demikian, ternak kelinci dan produknya dapat digolongkan sebagai ternak organik yang sama sekali tidak berbahaya bagi para konsumen. Ternak kelinci dapat dimanfaatkan sebagai sumber pedaging alternatif.
"Kita menyadari bahwa sumber protein hewani itu bukan hanya berasal dari daging sapi atau kerbau. Protein yang dibutuhkan tubuh juga dapat berasal dari hewan lain seperti Kelinci, Kambing, domba, ikan, unggas , susu dan telor. Jika ini dapat di dorong pertumbuhannya secara simultan maka swasembada protein hewani dapat kita raih sesuai yg kita harapkan" jelasnya.
Oleh karena itu, Ketut menegaskan penyediaan protein hewani sangat penting untuk kecerdasan bangsa dan mengurangi bahkan menghilangkan ketergantungan konsumsi semata-mata pada daging. Dengan begitu, pihaknya akan terus mendorong pengembangan ternak kelinci sebagai sumber protein hewani alternatif.