JAKARTA, JITUNEWS.COM - Hingga saat ini minuman jamu selalu diidentikan dengan minuman tradisional, yang penyajianya secara tradisional dengan bakul dan botol minuman seadanya.
"Dalam benak banyak orang minuman jamu ini sering diidentikan dengan minuman yang tradisional dan cara penyajian tradisional, tetapi dengan adanya kafe jamu, minuman ini sudah naik kelas san pengusaha jamu pun naik kelas," demikian kata Arswendo Atmowiloto di Jakarta Selasa (30/8).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gagasan kafe jamu yang diprakarsai Direktur Utama Sido Muncul dan sekaligus pencetus Sentra Jamu Indonesia (SJI) Sofyan Hidayat, sungguh sangat luar biasa. Pasalnya dengan gagasan kafe jamu, akan menepis anggapan miring soal minuman khas dan berkhasiat tersebut.
Kementan: Tak Ada lagi Impor Benih Jagung
"Selama ini kurang diminati dan kurang di kenal mungkin karena cara penyajian serta pemasarannya yang kurang baik, tetapi dengan gagasan kafe jamu dan penampilan pelayanan yang lebih moderen, jamu akan semakin diminati," demikian katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini ada 20 ribu kafe jamu yang sudah dan siap berjalan, dari jumlah tersebut ke depannya akan terus bertambah jumlahnya.
"Ini baru permulaan, nanti kita akan terus tambah jumlahnya, karena bisnis kafe jamu ini memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan," katanya.
Menurutnya, dengan dikembangkannya konsep kafe jamu ini, menjual jamu bukan lagi sebagai pekerjaan sampingan tetapi menjadi sebuah aktivitas rutin dan pekerjaan tetap dengan penghasilan yang cukup menjanjikan.
Peran Pemuda Majukan Pertanian di Indonesia Makin Nyata