JAKARTA, JITUNEWS.COM - Meski hanya lulusan Sekolah Dasar Madrasah di Jember-Jawa Timur, Mujiyanto (39) bisa menjadi sosok inspiratif bagi orang banyak. Berkat ide kreatifnya dalam dunia kuliner, mampu membawanya berada dipuncak tertinggi dalam kesuksesan.
Kisahnya bermula saat dirinya bekerja selama 15 tahun bekerja di dapur produksi William Wongso Restaurant. Banyak ilmu yang ia dapatkan selama bekerja menjadi cooking helper di restoran milik pakar kuliner tereknal Indonesia ini. “Dulu di restoran Pak William banyak karyawannya yang nggak bersekolah sampai tinggi termasuk saya. Tapi di sana, beliau dengan tangan terbuka menerima kami-kami ini untuk mengenal dunia kuliner lebih dalam,” kenang Pria yang akrab disapa Thole ini.
Karena tuntutan biaya hidup, 2010 ia pun nekat mengambil part time dengan berjualan Nasi goreng setiap malam. Bermodalkan pengalamananya sering membantu koki menyajikan menu Nasi Goreng untuk pengunjung di restoran serta uang sebesar Rp 2 juta dari buku tabungan seadanya, ia pun mencoba untuk memulai menjual Nasi Goreng gerobakan.
Yuk Lirik Kepribadian Wanita dari Warna Lipstik yang Digunakan
Namun sayang usahanya tidak berjalan mulus. Karena hanya mengandalkan penjualan dengan sistem keliling, grafik penjualan Thole terbilang kecil. Dalam sehari, Thole hanya mampu menjual sekitar 15-20 porsi Nasi Goreng saja. Namun bukan Thole namanya jika langsung putus asa. Semangat pantang menyerah yang dimiliki Thole rupanya membuahkan hasil. Lambat laun grafik penjualan Thole mulai meningkat. Setidaknya, Thole mampu mengantongi omset sekitar Rp 300-Rp 500 ribu dalam sehari.
Melihat adanya peluang di bisnis Nasi Goreng, pada akhir tahun 2010, ayah 4 orang anak ini pun memutuskan resign dan fokus melakoni bisnisnya. Bahkan, memasuki tahun 2011 Thole mulai mangkal di salah satu bahu jalan yang berada di depan distro Orbis yang terletak di Jl. Panglima Polim V-Jakarta Selatan. Hebatnya lagi, Thole mulai mengkreasikan menu Nasi Goreng-nya sehingga menjadi lebih kreatif. Yakni dengan menghadirkan beberapa menu Nasi Goreng yang memiliki beragam warna yang terdiri dari Nasi Goreng Ijo, Nasi Goreng Item, Nasi Goreng Merah, dan Nasi Goreng Kuning. Tidak hanya pada menu Nasi Goreng-nya, aneka warna juga dihadirkan oleh Thole pada menu pendampingnya yang terdiri dari Bihun, Mie, dan Kwiteuw.
Sebagai langkah untuk mengembangkan usahanya ini, Thole pun mulai menggunakan brand usahanya dengan nama Thole Kitchen untuk membuat usahanya dapat dengan mudah diketauhi oleh masyarakat.
Meski sampai dengan saat ini Thole hanya menjual Nasi Goreng dengan konsep gerobakan, namun hal tersebut tidak membuat Thole menjadi minder. Bahkan, meski sudah mampu mengantongi omset per bulan hingga Rp 48 juta, dengan rata-rata penghasilan per hari sekitar Rp 1,6 juta dan keuntungan bersih per bulan sekitar Rp 25 juta, Thole tetap menonjolkan kesederhanaannya sebagai pribadi yang ramah.
Ke depannya, Thole berniat mendirikan sebuah gerai dengan menyewa lahan yang tidak terlalu luas. “Rencananya saya mau nyewa lahan yang masih ada di sekitar Panglima Polim sini. Yaa karena orang sudah banyak tahu kalau Thole Kitchen ada di Panglima Polim. Mudah-mudahan tahun depan terwujud. Doakan,” pungkas yang nyaman menggunakan kaos setiap harinya ini.
Menebak Karakter Seseorang dari Warna Favoritnya
