JAKARTA, JITUNEWS.COM - Anggota Kongres dari Partai Republikan Amerika Serikat, Paul Gosar, pada Senin (24/4) mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat seharusnya tidak mengirim bantuan tambahan untuk membiayai "perang proxy" di Ukraina. Ia menambahkan bahwa semua bantuan yang sudah dikirim oleh Washington kepada Kiev harus di-audit.
"(Presiden Joe) Biden dan Kongres telah menyia-nyiakan hampir 200 miliar dolar pajak Amerika untuk mendanai perang proksi di Ukraina. Kita seharusnya tidak mengirim uang ke Ukraina dan kita harus mengaudit uang yang sudah dikirim ke sana," kata Gosar dalam sebuah pernyataan, dikutip Jitunews dari Sputniknews.
Sementara itu, seorang juru bicara Gosar menambahkan bahwa hingga saat ini pemerintahan Joe Biden belum memberikan salinan dokumen dan laporan keuangan apa pun yang merinci pembelian, penerima, dan pengeluaran pemerintah kepada pihak Kongres terkait dengan dana yang dialokasikan untuk Ukraina.
Sebut NATO sebagai Mesin Perang, Jubir Vladimir Putin: Dirancang seperti Itu
Belakangan ini, seorang wartawan senior Amerika Serikat sekaligus penerima Hadiah Pulitzer, Seymour Hersh, mengatakan bahwa negara-negara Barat sebenarnya sudah menyadari jika sebagian senjata yang dikirim oleh negara-negara Barat untuk Ukraina berakhir di pasar gelap. Hanya saja, media barat sengaja tidak melaporkan hal itu.
Sama seperti Seymour Hersh, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah memperingatkan bahwa senjata yang dikirim oleh negara-negara Barat kepada Ukraina kini sudah mulai diperjual-belikan secara ilegal di pasar gelap. Hal tersebut tentu saja menimbulkan “tantangan serius” bagi keamanan Rusia dan dunia.
“Ada risiko terus-menerus para penjahat mendapatkan senjata yang lebih kuat, termasuk sistem pertahanan udara portabel dan senjata presisi,” kata Putin, dikutip RT.com.
Sekretaris Jenderal Interpol Juergen Stock juga mendesak negara-negara anggota Interpol untuk melacak senjata yang dikirim ke Ukraina. Menurutnya, senjata kiriman NATO itu akan membanjiri pasar gelap internasional setelah konflik antara Moskow dan Kiev berakhir.
“Begitu senjata tidak digunakan, senjata ilegal akan datang. Kita mengetahui hal ini dari banyak panggung konflik lainnya. Para penjahat bahkan sekarang, seperti yang kita bicarakan, mengincarnya,” katanya, dikutip RT.com
"Kelompok-kelompok kriminal akan mencoba mengeksploitasi situasi kacau ini untuk mendapatkan persenjataan yang digunakan oleh militer dan termasuk senjata berat,” tambahnya.
Bantuan Senjata Hanya Akan Perpanjang Konflik Rusia-Ukraina