JAKARTA, JITUNEWS.COM - Salah seorang pejabat tinggi Perancis mengatakan bahwa China mungkin menjadi "satu-satunya negara di dunia" yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina melalui jalur diplomasi. Menurut sumber anonim tersebut, hal itu disebabkan oleh kekuatan China serta hubungan dekat Beijing dengan Moskow.
Pernyataan tersebut muncul jelang kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Beijing minggu depan.
“Jelas bahwa China adalah salah satu dari sedikit negara di Bumi – mungkin satu-satunya negara di dunia – yang memiliki efek ‘pengubah permainan’ pada konflik, untuk kedua belah pihak,” kata narasumber anonim itu, dikutip Jitunews dari Russia Today.
Perwakilan Rusia untuk PBB: Tidak Ada Pemenang dalam Perang Nuklir
China telah memposisikan dirinya sebagai penengah potensial untuk perdamaian di Ukraina, dengan Partai Komunis yang berkuasa merilis 12 poin 'Posisi Penyelesaian Politik Krisis Ukraina' pada bulan Februari 2023.
12 poin itu mencakup konsesi untuk kedua belah pihak. Misalnya, bahwa “kedaulatan semua negara” harus dihormati, mengacu pada desakan Kiev agar Rusia mengembalikan wilayah Ukraina, dan juga menegaskan bahwa “kepentingan dan masalah keamanan yang sah dari semua negara harus ditanggapi dengan serius, ” mengacu pada penolakan Moskow untuk menerima ekspansi NATO lebih lanjut di sepanjang perbatasannya.
Proposal China itu disambut baik oleh Kremlin, tetapi ditolak oleh Departemen Luar Negeri AS. Amerika Serikat menilai proposal China tersebut hanya akan menguntungkan Rusia. Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia hanya setuju dengan beberapa poin dalam dokumen tersebut.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron akan melakukan perjalanan ke China pada hari Rabu (5/4) untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang. Menurut beberapa laporan media, Macron akan berusaha untuk “menemukan cara untuk mengidentifikasi solusi guna mengakhiri perang ini dalam jangka menengah.”
Namun, Reuters melaporkan bahwa Macron akan memberikan peringatan keras kepada Xi agar tidak memberikan senjata kepada Rusia untuk digunakan di Ukraina.
AS Mulai Kehabisan Rudal Jarak Jauh untuk Dikirim ke Ukraina