JAKARTA, JITUNEWS.COM - Parlemen Turki dengan suara bulat menyetujui permohonan Finlandia untuk bergabung dengan NATO. Dalam pemungutan suara yang digelar pada hari Kamis (30/3), semua 276 anggota parlemen Turki yang hadir memilih untuk meratifikasi aplikasi Finlandia.
Turki sendiri menjadi negara anggota NATO terakhir yang memberikan ijin bagi Finlandia untuk bergabung dengan blok militer pimpinan AS itu, setelah Hungaria secara resmi mendukung aksesinya awal pekan ini.
Dengan demikian, Finlandia akan secara resmi bergabung dengan NATO pada pertemuan puncak blok di Lithuania pada bulan Juli mendatang.
Erdogan Sebut Negara Barat Ingin Turki Berkonflik dengan Rusia
Awal bulan ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersedia mengijinkan Finlandia bergabung dengan NATO, dengan mengatakan bahwa Finlandia telah mengambil "langkah-langkah otentik dan konkret" dalam memenuhi janjinya, termasuk tindakan keras terhadap kelompok Kurdi yang dianggap Ankara sebagai "teroris".
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik ratifikasi tersebut, seraya menambahkan bahwa itu akan “membuat seluruh keluarga NATO lebih kuat dan lebih aman.”
Presiden Finlandia Sauli Niinisto juga berterima kasih kepada para anggota blok tersebut atas “kepercayaan dan dukungan” mereka.
“Finlandia sekarang siap untuk bergabung dengan NATO. Kami berharap dapat menyambut Swedia untuk bergabung dengan kami secepat mungkin,” tambahnya.
Meski Turki mulai mengijinkan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi trans-Atlantik, namun hal yang sama tidak berlaku untuk Swedia. Turki masih meyakini jika Swedia menyembunyikan "teroris" Kurdi dan gagal menepati janjinya.
Hubungan antara Turki dan Swedia semakin rumit usai terjadinya aksi pembakaran Al Qur'an di Stockholm pada bulan Januari 2023 kemarin oleh tokoh anti-Islam Rasmus Paludan.
Menlu Ukraina Optimis Negaranya Bisa Jadi Anggota Uni Eropa