Jitunews.Com
23 Maret 2023 22:59 WIB

Pasokan Minyak Global Diprediksi Berkurang dalam Beberapa Tahun ke Depan

Wakil Menteri Energi Rusia mengatakan bahwa kurangnya investasi di sektor minyak membuat pasokan minyak global akan mengalami kekurangan dalam beberapa tahun ke depan

Ilustrasi (istimewa)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Wakil Menteri Energi Rusia Pavel Sorokin, pada Kamis (23/3) mengatakan bahwa pasar global akan menghadapi kekurangan pasokan minyak dalam beberapa tahun ke depan. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh kurangnya investasi di sektor industri minyak sebagai dampak kebijakan negara-negara Barat yang mendorong peralihan ke energi terbarukan.

“Investasi [dalam produksi minyak] sekarang 20-25% di bawah level pra-Covid, yang berarti bahwa dalam tiga hingga lima tahun kita akan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Artinya, beban akan jatuh pada negara-negara OPEC+ yang berusaha untuk terus berinvestasi,” kata Sorokin dikutip Jitunews dari Russia Today.

Pernyataannya menggemakan perkiraan OPEC, yang meyakini industri minyak global membutuhkan lebih banyak pembiayaan seiring dengan meningkatnya permintaan karena penekanan pada keamanan energi, bahkan saat dunia bergerak menuju energi terbarukan.



Rusia Sebut Negara Barat Ingin Ukraina Hancur dengan Kirim Peluru Depleted Uranium

Dalam laporannya, OPEC mengatakan bahwa minyak mentah diperkirakan akan mempertahankan pangsa terbesar dalam energi global, dan bahwa industri akan membutuhkan investasi setidaknya senilai USD12,1 triliun pada tahun 2045 mendatang untuk memenuhi permintaan global.

Sementara itu, Rusia pada awal pekan ini mengumumkan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari selama tiga bulan lagi hingga akhir Juni 2023 mendatang. Hal tersebut dilakukan untuk menyetabilkan harga minyak metah dunia dan mencegah penurunan harga yang siginifikan, ditengah kekhawatiran bahwa krisis perbankan Barat dapat melemahkan permintaan energi global.

Selain itu, pemangkasan produksi minyak juga merupakan tindakan balasan atas keputusan negara-negara Barat yang memberlakukan aturan batas harga atas untuk minyak Rusia sebesar USD60 per barel.

PM Rusia Sebut Sanksi yang Dijatuhkan oleh Negara Barat Sudah Gagal
Halaman:
  • Penulis: Tino Aditia

Rekomendasi

 

Berita Terkait