Jitunews.Com
8 Maret 2023 21:20 WIB

Krisis Energi Eropa Belum Berakhir, Pakar: Ini Sebenarnya Akan Menjadi Lebih Buruk

Direktur Pelaksana Senior Guggenheim Securities Michael LaMotte menyatakan bahwa krisis energi yang melanda wilayah Eropa saat ini belum berakhir

Ilustrasi (istimewa)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Krisis energi Eropa belum berakhir dan mungkin menjadi lebih buruk. Hal itu disampaikan oleh Direktur Pelaksana Senior Guggenheim Securities Michael LaMotte mengatakan pada hari Selasa (7/3).

Guggenheim Securities sendiri merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa penasehatan dan investasi yang bergerak di bidang perbankan investasi, manajemen aset, pasar modal, dan asuransi.

"Eropa mungkin telah melewati musim dingin ini dengan sangat baik, tetapi saya kira kita belum keluar dari kesulitan. Ini sebenarnya akan menjadi lebih buruk," kata LaMotte dalam diskusi panel selama CERAWeek di Houston, dikutip Jitunews dari Sputniknews.



AS Ancam Tembak Jatuh Rudal Nuklir Korea Utara, Adik Kim Jong-un: Deklarasi Perang

LaMotte menyebutkan bahwa saat ini pasar gas Eropa hancur karena adanya kendala infrastruktur, salah satunya dengan rusaknya jalur pipa gas Rusia-Jerman dan sanksi terhadap komoditas minyak dan gas alam Rusia.

yang mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. Sehingga Eropa kemungkinan akan meningkatkan eskpor gas alam cair dari Amerika Serikat untuk menggantikan pasokan gas alam dari Rusia yang dijual dengan harga murah.

Seperti diketahui, setelah Rusia memulai operasi militer khususnya di Ukraina, negara-negara Barat mulai menjatuhkan sanksi untuk melemahkan pendapatan Rusia. Sanksi juga diberlakukan terhadap komoditas energi asal negara tersebut, salah satunya dengan memberlakukan aturan batas harga USD60 per barel untuk minyak Rusia.

Menanggapi aturan batas harga tersebut, pemerintah Rusia melarang pengiriman minyak dan produk minyak terhadap semua negara yang ikut mendukung aturan batas harga tersebut.

Soal Sabotase Jalur Pipa Gas Rusia-Jerman, Mantan Senator AS: Amerika adalah Satu-satunya Negara yang Dapat Melakukan Ini
Halaman:
  • Penulis: Tino Aditia

Rekomendasi

 

Berita Terkait