JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, pada Minggu (5/3) mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini belum memiliki bukti soal pengiriman senjata dari China kepada Rusia. Meski begitu, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan terkait hal itu.
"Sejauh ini, kami tidak punya bukti, tetapi kami harus mengikuti situasi setiap hari," katanya dalam konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, dikutip Jitunews dari TASS.
Ursula juga mengatakan bahwa Uni Eropa siap menjatuhkan sanksi terhadap China jika Beijing terbukti memberikan bantuan senjata mematikan kepada Rusia untuk digunakan dalam konflik Ukraina.
AS Jual Senjata kepada Taiwan, China: Menimbulkan Ancaman Serius bagi Perdamaian
"Ini adalah pertanyaan hipotetis yang hanya dapat dijawab jika menjadi nyata," tambahnya.
Sebelumnya, pada 18 Februari 2023 kemarin Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengklaim bahwa China berusaha memasok senjata dan amunisi kepada Rusia untuk digunakan dalam operasi militer di Ukraina.
Menanggapi klaim tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan bahwa pemerintah China tidak mengirimkan bantuan senjata kepada Rusia dan tidak akan mentolerir ancaman dan tekanan AS, yang berusaha mendikte hubungan bilateral China-Rusia.
Bikin Ramalan soal Pandemi Setelah Covid-19, Bill Gates: Bisa Jauh Lebih Fatal
