Jitunews.Com
10 Februari 2023 21:03 WIB

Pakar Geologi Akui Salah Prediksi soal Gempa Dahsyat yang Hancurkan Turki Pekan Ini

Dua gempa bumi dahsyat mengguncang Turki pada Senin (6/2)

Pemandangan salah satu kota di Turki pasca gempa pada Senin (6/2) (tangkapan layar Twitter)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Para ilmuwan mengatakan bahwa dua gempa bumi besar yang mengguncang bagian selatan Türkiye pada hari Senin, dalam selang waktu beberapa jam, merupakan fenomena langka dan mengejutkan para seismolog.

“Banyak hal yang mengejutkan masyarakat tentang rentetan gempa ini, dan fakta bahwa ada dua gempa bumi yang sangat besar hanya berselang beberapa jam, sebenarnya memiliki patahan berbeda yang berdekatan, tetapi tidak sama. Saya yakin gempa sebesar ini belum pernah terlihat sebelumnya,” kata Sylvain Barbot, profesor geologi di University of Southern California, dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Agency.

Dia mengatakan bahwa patahan yang menyebabkan gempa kedua “tidak aktif secara seismik sepanjang sejarah". Sehingga para pakar tidak dapat memprediksi hal itu akan terjadi.



Mulai Maret, Rusia Bakal Kurangi Produksi Minyak hingga Setengah Juta Barel per Hari

"Kami akan berpikir bahwa itu akan menjadi patahan tidak aktif yang dulunya aktif di masa lalu dan tidak dapat menciptakan gempa bumi, tetapi kami salah,” jelasnya.

Barbot mengatakan bahwa ada sejumlah besar patahan di daerah tersebut dan gempa pertama terjadi di patahan Anatolia Timur, "yang merupakan jenis batas geografis Anatolia di sebelah timur."

“Dan patahan ini menghubungkan dua patahan besar lainnya. Yang di utara adalah patahan Anatolia Utara, yang pecah pada tahun 1999, dengan gempa bumi Izmit dan Duzce, dan satu jalur mengarah ke selatan," kata Barbot.

“Mengingat keadaannya, kita pasti bisa membayangkan bahwa akan ada menjadi gempa bumi besar lainnya dan patahan terdekat. Jadi, ini dua kemungkinan pemicu gempa di selatan dan di barat rekahan,” imbuhnya.

Menurut Barbot, gempa tersebut menimbulkan pergerakan beberapa meter akibat pergeseran lempeng tektonik.

“Patahan ini sebenarnya tidak bergerak untuk beberapa waktu. Dan akhirnya, mereka melepaskan semua perpindahan ini yang dipaksakan oleh gerakan lempeng tektonik menjadi satu kejadian hanya dalam beberapa detik. Dan itulah mengapa hanya dalam beberapa detik, Anda memiliki perpindahan beberapa meter. Ini adalah kekuatan pendorong yang mendasari gempa bumi,” kata Barbot.

“Mereka melepaskan, mengakomodasi gerakan lempeng tektonik. Jadi alih-alih memiliki gerakan yang sangat bertahap, sangat stabil, sangat kecil, selama berabad-abad, Anda tidak memiliki gerakan sama sekali, untuk beberapa waktu dan sekaligus. Ini sangat episodik. Jadi itulah yang membuat gempa bumi (ini) begitu dahsyat,” tukasnya.

14 Truk Pengangkut Bantuan Kemanusiaan PBB Berhasil Masuki Wilayah Suriah
Halaman:
  • Penulis: Tino Aditia

Rekomendasi

 

Berita Terkait