JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa Rusia menginginkan "balas dendam" dan sedang mempersiapkan serangan besar-besaran pada akhir Februari atau awal musim semi tahun 2023 ini. Berbicara setelah menggelar pertemuan dengan pejabat Uni Eropa yang berkunjung ke Kiev pada hari Jumat (3/2), Zelensky mengatakan bahwa Kiev sudah bersiap untuk menghadapi skenario tersebut.
“Kami pikir akan ada peningkatan tekanan di wilayah timur,” katanya, dikutip RT.com.
“Rusia ingin balas dendam di tempat yang mereka gagal sebelumnya. Mereka ingin mengambil alih wilayah timur,” tambahnya, mengacu pada wilayah timur Kharkov di mana pasukan Ukraina berhasil mencapai kemajuan pada musim gugur tahun lalu.
Banyak Negara Barat Kirim Tank untuk Ukraina, Presiden Turki: Ini adalah Upaya Beresiko Tinggi
“Misi kami adalah untuk mencegah itu dan menahan mereka sampai pasukan kami dilengkapi dengan senjata yang memadai. Saya pikir kita memiliki setiap kesempatan untuk itu,” tegas Zelensky.
AS dan sekutunya telah menjanjikan tank tempur utama ke Kiev, seperti M1 Abrams Amerika, Challenger Inggris, dan Leopard 2 Jerman, tetapi pengiriman kendaraan tempur tersebut perlu waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk tiba di Ukraina.
Ditanya tentang kota Artyomovsk yang diperangi (disebut Bakhmut oleh Ukraina), Zelensky bersikeras bahwa militer Ukraina tidak berniat untuk mundur.
“Tidak ada yang akan menyerahkan Bakhmut,” katanya, menambahkan bahwa jika mitra Barat Ukraina mempercepat pengiriman senjata jarak jauh, Kiev malah akan meluncurkan operasi untuk “membebaskan wilayah yang diduduki sejak 2014”, yakni Semenanjung Krimea.
Aksi Bakar Al Qur'an Kemungkinan Akan Kembali Terulang, Lokasinya di Norwegia