Jitunews.Com
2 Februari 2023 17:58 WIB

Soal Pengiriman Senjata ke Ukraina, Presiden Austria: Kami Tidak Melihat Kemungkinan

Presiden Austria menjelaskan alasan negaranya tidak bisa mengirim bantuan senjata kepada Ukraina

Presiden Austria Alexander Van der Bellen (kiri) bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tangkapan layar Twitter)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Austria Alexander Van der Bellen menegaskan bahwa negaranya saat ini tidak bisa mengirim bantuan militer kepada Ukraina karena sektor industri pertahanan Austria masih tertinggal. Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu (1/2), menurut sebuah video yang diposting di kantor kepresidenan Ukraina di media sosial Telegram.

“Saya harus mengakui bahwa kami telah mengabaikan industri pertahanan kami selama beberapa dekade. Jadi kami tidak melihat kemungkinan untuk mengirimkannya,” kata Van der Bellen ketika ditanya oleh wartawan Ukraina tentang kemungkinan Austria menyediakan senjata ke Kiev.

"Kami mencoba melakukannya di tingkat Uni Eropa. Kami tidak ingin mengganggu pihak lain yang mengirim senjata ke Ukraina," kata presiden Austria itu.



Swedia Tak Akan Bisa Gabung NATO jika Tetap Ijinkan Aksi Pembakaran Al Qur'an

Ia menambahkan bahwa Austria adalah negara netral, dan status tersebut sudah diabadikan dalam konstitusinya. Menurutnya, saat ini tidak ada prasyarat politik untuk mengubah konstitusi Austria.

Sementara itu, Zelensky mengatakan bahwa dia telah memberi tahu Van der Bellen tentang situasi di zona perang dan tentang kebutuhan senjata Ukraina, termasuk senjata anti-drone, sistem peperangan elektronik, dan peralatan tidak mematikan lainnya. Menurut Zelensky, Austria dapat membantu Ukraina dengan menyediakan sistem ini.

Sebelumnya, pada awal pekan ini Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner dan Menteri Pertahanan Hungaria Kristof Szalay-Bobrovniczky juga sudah mengatakan bahwa kedua negara tersebut tidak akan mengirim senjata ke Ukraina. Austria dan Hungaria juga lebih memilih untuk menghindari eskalasi konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

AS dan Korsel Tingkatkan Aktivitas Militernya, Korut Ancam Kerahkan Senjata Nuklir
Halaman:
  • Penulis: Tino Aditia

Rekomendasi

 

Berita Terkait