Jitunews.Com
2 Februari 2023 17:41 WIB

AS dan Korsel Tingkatkan Aktivitas Militernya, Korut Ancam Kerahkan Senjata Nuklir

Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya siap menggunakan senjata nuklir untuk mengatasi ancaman yang disebabkan oleh aktivitas militer AS di Semenanjung Korea

Bendera Korut (Kumparan)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Korea Utara, pada Kamis (2/2) menyatakan bahwa ketegangan, baik secara militer maupun politik, di Semenanjung Korea dan di kawasan Asia Timur secara keseluruhan telah mencapai puncaknya karena tindakan provokatif Amerika Serikat dan sekutunya. Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan tertulis yang diterbitkan oleh media pemerintah Korea Selatan, Yonhap.

Meski demikian, Kemenlu Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya masih mampu mengatasi setiap ancaman dan skenario militer AS dengan penggunaan senjata nuklirnya.

Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Pyongyang akan menggunakan "langkah terberat" sebagai tanggapan atas setiap upaya militer AS yang menganggu keamanan nasional Korea Utara.



Emmanuel Macron Sebut Pengiriman Jet Tempur ke Ukraina Tak Bikin Konflik Memanas, Begini Reaksi Rusia

Pernyataan itu muncul setelah kunjungan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Korea Selatan, dimana dia menyatakan bahwa Washington berkomitmen untuk menggunakan pencegah konvensional dan nuklir untuk melindungi Korea Selatan. Pada kesempatan itu, baik Austin maupun Menhan Korea Selatan, "berjanji untuk lebih memperluas dan meningkatkan tingkat dan skala latihan" militer gabungan antara pasukan AS dan Korea Selatan di tahun ini.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Nasional Korea Selatan Lee Jong-sup awal pekan ini, Austin mencatat bahwa 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan, yang merupakan salah satu kontingen pasukan luar negeri AS terbesar. Ia menambahkan bahwa kedua negara sudah membuat banyak kemajuan dalam meningkatkan kerja sama dalam satu tahun terakhir. Austin juga mengatakan bahwa AS dan Korea Selatan akan meningkatkan tindakan pembalasan ditengah ancaman dari Korea Utara.

"Ini adalah ekspresi yang jelas dari skenario berbahaya AS yang akan mengubah Semenanjung Korea menjadi gudang senjata perang yang besar dan zona perang yang lebih kritis," kata Kemenlu Korea Utara, dikutip Yonhap.

"Jika AS terus memperkenalkan aset strategis ke semenanjung Korea dan sekitarnya, DPRK (nama resmi Korea Utara) akan memperjelas aktivitas pencegahannya tanpa gagal sesuai dengan sifatnya," tambahnya.

 

Swedia Tak Akan Bisa Gabung NATO jika Tetap Ijinkan Aksi Pembakaran Al Qur'an
Halaman:
  • Penulis: Tino Aditia

Rekomendasi

 

Berita Terkait