Jitunews.Com
1 Februari 2023 23:45 WIB

Swedia Tak Akan Bisa Gabung NATO jika Tetap Ijinkan Aksi Pembakaran Al Qur'an

Presiden Turki menegaskan bahwa ia berjanji tidak akan mengijinkan Swedia untuk bergabung menjadi anggota NATO, jika tidak melarang digelarnya aksi pembakaran Al Qur'an

Rasmus Paludan, pembakar Al Quran di Swedia (tangkapan layar Twitter)


JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Rabu (1/2) kembali menegaskan bahwa ia akan menghancurkan harapan Swedia untuk bergabung dengan NATO, selama negara tersebut mengijinkan digelarnya aksi pembakaran kitab suci Al Quran. Pada saat bersamaan, Erdogan mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan akan mengijinkan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut.

Hal itu ia sampaikan saat berbicara di hadapan anggota parlemen dari faksi Partai Keadilan dan Pembangunan, yang berkuasa di Turki.

“Swedia tidak boleh membuang waktu. Selama Anda mengizinkan pembakaran kitab suci kami, Al-Quran, merobeknya dan lembaga penegak hukum Anda berpangku tangan dalam situasi ini, kami tidak akan mengatakan 'ya' untuk masuknya Anda ke NATO. Sementara itu , kami memiliki sikap positif terhadap Finlandia dalam masalah ini," kata Erdogan, dikutip Jitunews dari Anadolu Agency.



IMF Sebut Rusia Tak Terpengaruh dengan Aturan Batas Harga Minyak yang Ditetapkan oleh Negara-negara Barat

Hubungan antara Turki dan Swedia semakin memburuk setelah seorang tokoh politik sayap kanan garis keras berpaspor Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, melakukan aksi pembakaran Al Qur'an di depan kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari kemarin.

Swedia dan Finlandia sendiri diketahui sudah mengajukan permohonan untuk menjadi anggota NATO, setelah Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina pada akhir Februari 2022 kemarin.

Namun, Swedia dan Finlandia masih memerlukan persetujuan dari semua anggota NATO, termasuk dari Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Senin awal pekan kemarin juga sudah mengisyaratkan bahwa Turki tidak akan memberikan ijin bagi Swedia untuk bergabung menjadi anggota NATO, karena aksi demonstrasi kontroversial yang dilakukan oleh para pendukung Partai Pekerja Kurdistan di Swedia, dan aksi pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan.

“Pemerintah Swedia tidak perlu repot-repot menyebutkan hak dan kebebasan kepada kami,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

 

Emmanuel Macron Sebut Pengiriman Jet Tempur ke Ukraina Tak Bikin Konflik Memanas, Begini Reaksi Rusia
Halaman:
  • Penulis: Tino Aditia

Rekomendasi

 

Berita Terkait