Jitunews.Com
20 Januari 2023 13:45 WIB

Gegara Emha Ainun Najib Jokowi, Guntur PSI Ungkit Anies Baswedan Kemakan Omongan Sendiri Soal Firaun

Soal Emha Ainun Najib Jokowi mendapat banyak kritikan, salah satunya dari kader PSI Guntur Romli. Ia menyebut tidak elok Cak Nun menyebut Jokowi seperti Firaun.

Guntur Romli (twitter.com/GunRomli)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi trending topic di media sosial Twitter baru-baru ini.

Emha Ainun Najib Jokowi dibicarakan netizen karena disangkutpautkan dengan Firaun. Awalnya, Emha Ainun Najib menyebut Jokowi sebagai Firaun dalam pemerintahan Indonesia.

Namun, soal Emha Ainun Najib Jokowi mendapat banyak kritikan, salah satunya dari kader PSI Guntur Romli. Ia menyebut tidak elok Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun.



Sebut Jokowi sebagai Firaun, Cuk Nan Trending di Twitter

Gegara hal itu, cuitan Guntur Romli yang menyebut Anies Baswedan sebagai 'al-Firauni' pada tahun 2021 kembali ramai dibicarakan.

Terbaru, ia mengaku cuitannya yang menyebut Anies sebagai 'Al-Firauni' berbeda konteksnya dengan Cak Nun yang menyebut Jokowi sebagai Firaun.

"Maksud twit saya dulu itu, Anies kemakan omongannya sendiri yang bawa-bawa Firaun dan Namrud kan dia juga. Waktu Pilkada DKI, dia menyindir pemerintahan sebelumnya, yang membangun Jakarta, dia sebut 'Firaun dan Namrud juga bisa'," kata Guntur seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (19/1/2023).

Ia menyebut Anies termakan omongan sendiri karena pernah menyindir pemimpin sebelumnya meninggalkan prestasi benda mati. Namun, ia menilai Anies juga meninggalkan benda mati saat menjabat sebagai Gubernur DKI.

"Ternyata setelah jadi, Anies juga pamer hal-hal yang dia bangun. Dia juga membangun yang dia sebut dengan 'benda-benda mati' seperti Tugu Sepatu, Monumen Bambu, Monumen Batu," ujar dia.

"Beda dengan Pak Jokowi, yang tidak pernah sebut-sebut Firaun, tiba-tiba diserang oleh Cak Nun, disamakan dengan Firaun," sambungnya.

 

Ngobrol dengan Jokowi soal 2024, Gibran: Masa-masa Pertarungan
Halaman:
  • Penulis: Trisna Susilowati

Rekomendasi

 

Berita Terkait