JAKARTA, JITUNEWS.COM - Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan mengkritik pernyataan Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan soal KPK jangan melulu melakukan OTT.
Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, mengatakan bahwa Luhut mendorong upaya pencegahan dan perbaikan sistem KPK.
"Pak Luhut bicara konteksnya adalah mendorong upaya pencegahan dan perbaikan sistem seperti yang dilakukan oleh KPK juga melalui program stranas PK yang banyak didorong oleh deputi pencegahan KPK. upaya ini yang harus didorong lebih masif," kata Jodi kepada wartawan, Selasa (20/22).
Luhut Sebut OTT KPK Bikin Negara Jelek, Novel Baswedan: Jangan-jangan Dianggap Tidak Penting
Jodi menyebut jika masih banyak OTT berarti upaya pencegahan masih harus didorong lebih cepat.
"Kalau masih banyak OTT berarti upaya pencegahan kita masih harus didorong lebih cepat. Pola-pola sistematis melalui perbaikan sistem dengan digitalisasi seperti simbara, e-katalog dan perbaikan sistem integrasi IT di pelabuhan diharapkan mampu mencegah perilaku korupsi," ujarnya.
Jodi mengatakan bahwa Luhut tidak senang melihat orang susah. Menurutnya, jika sistemnya bisa diperbaiki lebih baik.
"Pak Luhut bukan orang yang senang ngelihat orang susah. Kalau bisa sistemnya diperbaiki ya itu kan lebih baik, supaya orang tidak terjerumus," ucapnya.
Sebelumnya, Novel mengaku tidak habis pikir dengan Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan yang mengkritik cara OTT KPK bisa membuat negara jelek.
Novel Baswedan berharap agar tidak banyak pejabat yang tidak paham pentingnya dilakukannya OTT.
"Semoga tidak banyak pejabat yang tidak paham tentang pentingnya pemberantasan korupsi. Atas jangan-jangan dianggap tidak penting?" sindir Novel di akun Twitter pribadinya, yang diihat Selasa (20/12/2022).
Tanggapi Pernyataan Luhut soal OTT, Habiburokhman: Maksud Beliau Bagus