JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ferdy Sambo mengaku emosi kepada Brigadir Yosua yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada istrinya, Putri Candrawathi.
"Saya mengetahui itu bukan pelecehan, waktu saya bertemu istri saya di Saguling, bahkan lebih sadis dari pelecehan. Istri saya sudah diperkosa, kemudian sudah dianiaya, dan diancam. Itulah yang membuat saya emosi," kata Ferdy Sambo saat bersaksi untuk terdakwa Irfan Widyanto dalam sidang kasus perintangan penyidikan kasus pembunuhan Yosua, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (16/12).
Hakim ketua Afrizal Hadi menanyakan kepada Ferdy Sambo kenapa tidak melaporkan dugaan pelecehan tersebut ke penegak hukum.
Hasil Skor Lie Detector Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Minus, Ahli: Terindikasi Berbohong
"Saudara selaku Kadiv Propam, selaku polisinya polisi, apakah tidak berpikir panjang?" tanya hakim ketua Afrizal kepada Sambo.
Ferdy Sambo mengaku tindakannya salah. Ferdy Sambo mengatakan bahwa Putri Candrawathi tidak ingin aibnya diketahui orang lain. Ferdy Sambo mengaku ingin mengkonfirmasi kepada Yosua mengenai hal itu.
"Itulah salah saya, Yang Mulia. Pada saat saya konfirmasi mendengarkan keterangan istri saya di Saguling itu, istri saya tidak ingin ini ribut-ribut dan diketahui orang lain karena ini menjadi aib keluarga sehingga saya minta untuk 'Ya sudah saya akan konfirmasi nanti malam dengan Yosua' itu yang mendasari saya," kata Sambo.
"Tapi ketika saya melintas di Duren Tiga, saya melihat di depan pagar rumah Duren Tiga, saya kemudian melihat kembali peristiwa itu, akhirnya saya akhirnya memutuskan untuk mengkonfirmasi siang itu kepada Yosua," imbuh Sambo.
Hasil Poligraf Kuat Ma'ruf Jujur dan Berbohong, Ahli Tanya soal Putri Candrawathi dan Yosua