Indonesia adalah negara yang kaya akan aneka fauna dan flora. Terletak di khatulistiwa dengan 17.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, keaneka ragaman hayati yang ada di Indonesia terus menerus memberikan kejutan bagi para peneliti dengan adanya temuan spesies baru di hutan hujan Indonesia.
Letak Indonesia yang merupakan kepulauan selain menjadi berkah juga menyimpan potensi ancaman bagi penduduknya. Beberapa hal yang dapat menyebabkan ancaman adalah adanya potensi bencana yang timbul karena perubahan iklim. Sebuah penelitian di tahun 2012 yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari para pakar paleoklimatologi gabungan Eropa dan Amerika Serikat menemukan bahwa kenaikan suhu sebesar 1 derajat Celsius akan berakibat pada kenaikan air laut setinggi 2,3 meter. Hal ini merupakan sebuah ancaman yang amat nyata bagi Indonesia karena letak geografis kepulauannya dan karena juga sebagian besar kota kota penting di Indonesia merupakan kota yang ada di tepi pantai. Naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan banyak kota yang lumpuh, perekonomian berhenti, layanan birokrasi pemerintah tidak berjalan dan ongkos yang sangat besar harus dikeluarkan untuk memindahkan pusat perekonomian dan pemerintahan naik ke lokasi yang lebih aman.
Salah satu upaya kecil yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah perubahan iklim adalah dengan membiasakan diri memelihara dan merawat tanaman hijau. Tanaman mempunyai fungsi yang sangat besar dalam mencegah perubahan iklim terutama karena tanaman hijau membutuhkan karbondioksida untuk proses fotosintesis dan merubahnya menjadi oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Semakin banyak tanaman hijau yang ada di kota kota besar, semakin baik kualitas lingkungan dikarenakan karbon dioksida yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dirubah menjadi oksigen.
Ingin Memiliki Passive Income? Yuk Ikut Program Ini
Berdasarkan kepedulian ini, mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus yang sedang mengikuti program Wirausaha Merdeka (WMK) di Universitas Bina Nusantara membentuk kelompok yang bergerak di bidang greenpreneur atau wirausaha yang berawawasan lingkungan. Kelompok mahasiswa yang terdiri dari Rizki (Universitas Sumatera Selatan), Vika (Binus Bekasi), Bangga (Binus Alam Sutra), Valerie (Binus Kemanggisan), Rita (STIE Bisma Lepisi) dan Zulkifli (Universitas Primagraha) mendirikan startup bernama Kitahijau.ID.
Kitahijau bergerak di bidang agribisnis dengan menjual tanaman hias yang berfungsi untuk ornament ruangan, buket tanaman hias dan juga penyediaan bibit tanaman seperti bunga telang. Rizki atau biasa dipanggil Kiki mengucapkan terima kasih kepada para business coach Binus yang telah mendampingi dan membimbing kelompoknya seperti Coach Rosalin dan Coach Rido dari BINUS Incubator, sehingga mampu masuk dalam Top 20 Jagoan WMK BINUS dan berkesempatan mempresentasikan ide ini di hadapan juri yang terdiri dari calon investor dan perwakilan industri di BINUS Square. Kiki berharap acara seperti ini terus dapat dijalankan di masa yang akan datang karena bermanfaat bagi calon entrepreneur seperti dirinya dan juga meningkatkan rasa percaya diri dan pada akhirnya mampu memulai bisnis di masa yang akan datang.
Kisah Mitra Binaan Pertamina, Lestarikan Bisnis Makanan Legendaris