JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada Kamis (1/12) menyebut Amerika Serikat dan NATO secara langsung sudah terlibat dalam konflik yang tengah berkecamuk di Ukraina. Ia menuduh negara-negara Barat berusaha menghancurkan Rusia.
“Jangan katakan bahwa AS dan NATO tidak berpartisipasi dalam perang ini. Mereka terlibat langsung,” kata Lavrov, dikutip RT.com.
Ia mencatat bahwa selain mengirimkan pasokan senjata ke Kiev, yang tujuan utamanya adalah untuk membunuh orang Rusia, Amerika Serikat dan sekutunya juga secara aktif melatih pasukan militer Ukraina di beberapa negara, diantaranya Inggris, Jerman, dan Italia.
Uni Eropa Janji Nggak Akan Intervensi Urusan Domestik China, Bagaimana dengan Isu Taiwan?
Lavrov menambahkan bahwa selain jumlah tentara bayaran yang diterjunkan oleh aliansi NATO, ada juga semakin banyak instruktur Barat yang bekerja langsung di Ukraina untuk melatih pasukan Kiev cara penggunaan senjata yang dipasok ke negara itu.
Menurut sebuah laporan oleh CNN, pemerintah Amerika Serikat saat ini sedang berencana untuk memberikan pelatihan intensif kepada 2.500 personil tentara Ukraina setiap bulannya di Jerman.
Washington juga telah memberikan hampir bantuan finansial dan persenjataan kepada Ukraina senilai puluhan miliar dolar, sejak meletusnya konflik pada akhir Februari kemarin.
Sergey Lavrov memperingatkan bahwa setiap konflik yang melibatkan negara berkemampuan nuklir kemungkinan akan mengarah pada terjadinya perang nuklir, bahkan jika itu dimulai dengan senjata konvensional. Dengan demikian, lanjutnya, semua pihak termasuk AS dan Rusia harus menemukan cara untuk mencegahnya.
“Ini juga mengapa kami sangat cemas menyaksikan retorika yang dimuntahkan Barat yang menuduh kami mempersiapkan beberapa dugaan provokasi menggunakan senjata pemusnah massal,” kata Lavrov.
Tragis, Gara-gara Headset VR, Seorang Bocah di Amrik Tega Habisi Nyawa Sang Ibu