SOLO, JITUNEWS.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak membenarkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal di wilayahnya. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan organisasi buruh terkait persoalan ini.
“Beberapa hari lalu media menyampaikan kepada saya, ‘Pak, mau konfirmasi udah terjadi PHK massal?’ siapa yang bilang, kasih data ke saya. Kepada kawan-kawan organisasi buruh saya sampaikan, ‘kasih data ke saya, anda punya atau tidak? Mana di tempat anda yang hari ini harus melakukan itu (PHK)’,” kata Ganjar dalam acara Gala Dinner HIPMI di Pura Mangkunegaran, Solo, Minggu (20/11) malam.
Ganjar tak menampik bila ada beberapa kasus PHK, namun tidak bersifat besar-besaran. Menurutnya, hal itu tak terkait krisis global, seperti pandemi Covid-19.
Minta Muhammadiyah-Aisyiyah Jadi Teladan Jelang Tahun Politik, Ganjar: Ini Menyejukkan Sekali
“Data yang kami punya tentu saja berdasarkan yang masuk kawasan, ternyata yang kena PHK buruh yang memang bermasalah dengan perusahaan, bukan dalam konteks massal atau ada sisa-sisa pasca pandemi kemarin,” jelas mantan anggota DPR RI itu.
Sejauh ini, politikus PDIP itu mengaku telah melobi pengusaha dan buruh, terutama soal penentuan upah minimum. “Ini perlu kita simulasikan untuk hidup bersama,” lanjutnya.
Ditambahkan Ganjar, perusahaan dan buruh harus menemukan konsensus sehingga nantinya tidak ada pihak yang merasa dikesampingkan.
“Minimal kalau tidak sepakat, setidaknya kondusitivasnya terjaga,” pungkas Ganjar.
Ganjar Sampaikan Pesan Unik untuk Para Kandidat Ketum HIPMI 2022-2025