JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, menjadi saksi dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Romer mengaku pernah melihat Yosua mengacungkan senjata ke arah foto Ferdy Sambo. Tindakan Yosua tersebut dilakukan di posko ajudan rumah Sambo di Jalan Duren Tiga Nomor 54.
"Saat itu saya berada di posko bersama Sadam, terus almarhum Yosua main ke posko, ngobrol-ngobrol, saya sama Sadam sedang membersihkan senjata slayer, terus diminta sama almarhum Yosua langsung 'Coba sini senjatanya', setelah itu dikokang senjatanya sama almarhum, terus dilepas magasinnya, terus dia mengarahkan senjata ke arah foto Bapak Ferdy Sambo," ujar Romer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Ngaku Tidak Lihat Jenazah Yosua, Putri Candrawathi: Pak Ferdy Sambo Merangkul Saya
Romer lalu menegur Yosua untuk tidak bermain-main dengan senjata. Yosua yang ditegur lalu menurut.
"Saya bilang 'Adik jangan main-main, senjata itu ada isinya', terus dikokang kembali, pelurunya keluar," kata Romer.
Kepada Romer, Yosua mengaku paham dengan senjata. Setelah itu, Romer memilih meninggalkan Yosua dan Sadam.
"Setelah itu dia membidik lagi dan memerintahkan Sadam ke sana 'Sudah kena atau belum' pada saat itu langsung saya tinggal," ungkap Romer.
Romer sebelumnya mengaku mendengar Putri Candrawathi menangis setelah Yosua tewas. Saat itu, Romer masuk ke dalam rumah dan melihat Yosua sudah tergeletak.
"Terdengar suara ibu (Putri Candrawathi) menangis," kata Romer.
Meski tidak melihat, Romer mendengar Putri menangis di kamar. Romer mengatakan bahwa pintu kamar Putri terbuka. Menurutnya, istri Ferdy Sambo tersebut bisa melihat penembakan Yosua dari kamar.
"Kalau pintunya terbuka bisa (melihat Yosua ditembak) Yang Mulia. Dan posisinya lurus," kata Romer.
ART Sambo Tak Ingat Ancaman Kuat Ma'ruf ke Yosua, Hakim: Kemarin Saudara Bilang Begitu