Jitunews.Com
3 Oktober 2022 06:30 WIB

Buntut Tragedi Kanjuruhan, PWNU Jatim: Kapolri Wajib Copot Kapolda dan Kapolres Malang!

Kapolda Jatim dan Kapolres Kabupaten Malang disebut sebagai pihak yang paling bertanggung jawab buntut tragedi Kanjuruhan

Bentrokan usai Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) (Antara/Ari Bowo Sucipto)

MALANG, JITUNEWS.COM - Ratusan penonton mengalami luka-luka dan meninggal dunia buntut tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Buntut tragedi Kanjuruhan itu membuat semua pihak harus bertanggung jawab, termasuk aparat kepolisian.

Kapolda Jatim dan Kapolres Kabupaten Malang disebut sebagai pihak yang paling bertanggung jawab buntut tragedi Kanjuruhan. Keduanya pun didesak mundur dari jabatannya.



Menko PMK Sebut Total Korban Ada 448 Orang Buntut Tragedi Kanjuruhan, Ini Rinciannya

"Kapolri wajib mencopot kapolda Jatim dan kapolres Malang. Itu sebagai bentuk pertanggungjawaban pimpinan," kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Timur KH Abdussalam Shohib, Minggu (2/10/2022).

Pria yang akrab disapa Gus Salam itu juga meminta PSSI bertanggung jawab terkait tragedi Kanjuruhan. Ia meminta agar semua pengurus PSSI mundur sebagai bentuk hormat ke keluarga korban.

"PSSI wajib bertanggung jawab. Semuapengurusnya harus mundur. Itu sebagai bentuk respect terhadap korban dan keluarganya," ujarnya.

Lebih lanjut, ia meminta Presiden Joko Widodo menhentikan semua pertandingan sepakbola hingga tragedi Kanjuruhan selesai ditangani.

Ia ingin pemerintah membentuk tim investigasi yang terdiri dari aparat penegak hukum, perwakilan FIFA, ahliyang independen dan Komnas HAM.

"Harus tegas. Pemerintah harus mengungkap tragedi ini sampai tuntas hingga akar masalahnya," tandasnya.

Diketahui, kerusuhan itu bermula dari kekecewaan Aremania karena Arema FC kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022/2023. Dimana Persebaya unggul lebih dahulu melalui gol Silvio Junior pada menit kedelapan.

Persebaya menggandakan gol pada menit ke-32 oleh Leonardo Lelis. Gol tersebut berhasil dicetak berkat tendangan bebas Higor Vidal.

Arema kemudian menyamakan skor dua gol pada menit ke-42  dengan sundulan dan pada menit ke45+1 melalui tendangan penati oleh Abel Camara.

Namun, Persebaya kembali unggul dengan cetakal gol oleh Sho Yamamoto yang memanfaatkan umpan dari Marselino.

Hal itu lansung disambut kekecawaan suporter Arema FC. Aremania langsung masuk ke stadion, namun justru direspon oleh polisi dengan menembakan gas air mata.

Minta Panpel Tanggung Jawab Buntut Tragedi Kanjuruhan, Eks Pelatih Arema FC: Kerusuan Suporter Sudah Lama Tapi Dibiarkan
Halaman:
  • Penulis: Trisna Susilowati

Rekomendasi

 

Berita Terkait