JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Pertahanan Selandia Baru Peeni Henare pada Selasa (27/9) mengatakan bahwa negaranya saat ini tidak bisa mengirimkan dukungan militer seperti yang diminta oleh pemerintah Ukraina.
Henare menyebut bahwa pemerintah Ukraina meminta Selandia Baru untuk mengirimkan Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) buatan Amerika Serikat.
"Tuntutan Ukraina untuk dukungan militer tidak sesuai dengan persediaan Selandia Baru saat ini," kata Henare seperti dikutip Australian Associated Press (AAP).
Orang Terdekat Vladimir Putin Akui Jadi Pendiri Kelompok Tentara Bayaran Wagner
"Mereka datang meminta...HIMARS, sistem pertahanan darat-ke-udara dan juga sistem pertahanan darat-ke-laut,” tambahnya.
Menurut laporan AAP, sejauh ini Selandia Baru tercatat sudah mengirimkan bantuan militer berupa 1.066 pelat pelindung tubuh, 473 helm dan 571 rompi kamuflase. Selain itu, Wellington telah setuju untuk memberikan 21,1 juta dolar Selandia Baru ($ 12 juta) dalam pendanaan militer kepada Ukraina.
Pada bulan April, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan bahwa setiap pengiriman senjata di wilayah Ukraina akan menjadi "target sah" bagi pasukan Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menekankan bahwa tindakan negara-negara Barat mengirimkan senjata kepada Kiev tidak berkontribusi pada penyelesaian konflik Ukraina dan hanya akan memiliki konsekuensi negatif.
China Desak Dewan Keamanan PBB Selesaikan Konflik Ukraina-Rusia secara Politik