Jitunews.Com
24 Juli 2022 21:44 WIB

Cacar Monyet Ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Global

WHO menyatakan bahwa penyebaran wabah cacar monyet sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (national geographic Indonesia)

JENEWA, JITUNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO pada hari Sabtu menyatakan penyebaran global virus cacar monyet sebagai 'Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional', dimana status tersebut satu tingkat di bawah status pandemi yang ditetapkan untuk Covid-19. Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa saat ini sudah ada 16.000 kasus yang tercatat di 75 negara.

Wabah cacar monyet, yang mulai menyebar di Eropa pada Mei, adalah wabah penyakit pertama yang diberi label darurat kesehatan masyarakat oleh WHO sejak penyebaran Covid-19 pada Januari 2020.

“Kami memiliki wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat, melalui mode penularan baru, yang kami pahami terlalu sedikit,” kata Tedros setelah berdiskusi dengan komite darurat WHO, dikutip RT.com.



Darurat Energi, Swiss Bakal Berlakukan Pemadaman Bergilir

Menunjuk pada penyebaran cacar monyet di negara-negara yang secara tradisional tidak ditemukan, serta risikonya terhadap kesehatan manusia, Tedros menambahkan bahwa "untuk semua alasan ini, saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.”

Wabah cacar monyet atau Monkeypox diketahui merupakan virus endemik di beberapa bagian Afrika barat dan tengah. Gejala awalnya termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan kelelahan, hingga munculnya ruam di kulit.

Kasus Eropa pertama terjadi hampir secara eksklusif pada pria gay dan biseksual, dimana pejabat kesehatan mencatat bahwa gejala ruam muncul pada alat kelamin pasien. Meskipun tidak jelas apakah wabah saat ini menyebar hanya melalui kontak seksual, namun Tedros menyatakan bahwa “ini adalah wabah yang terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.”

Tedros meminta kelompok-kelompok yang mewakili laki-laki gay untuk "mengadopsi langkah-langkah yang melindungi kesehatan, hak asasi manusia dan martabat masyarakat yang terkena dampak".

Menurut Tedros, meskipun beberapa jenis cacar monyet di Afrika dapat membunuh 3-6% dari mereka yang terinfeksi, namun wabah saat ini tampak jauh lebih ringan, mengingat sejauh ini penyakit tersebut hanya membunuh lima orang di seluruh dunia.

Hungaria Sebut Sanksi Anti-Rusia Tak Efektif, Begini Reaksi Ukraina
Halaman:
  • Penulis: Tino Aditia

Rekomendasi

 

Berita Terkait