PYONGYANG, JITUNEWS.COM - Kantor berita milik pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Rabu (29/6) menyebut latihan militer gabungan yang dilakukan oleh pasukan militer Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, memiliki tujuan "jahat" terhadap Korea Utara. Media itu juga menganggap hal itu merupakan bagian awal yang berbahaya untuk pembentukan "NATO versi Asia".
Laporan KCNA itu dirilis beberapa jam sebelum para pemimpin Korea Selatan dan Jepang akan menghadiri pertemuan puncak tahunan NATO sebagai pihak pengamat untuk pertama kalinya. Mereka juga akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas soal isu Korea Utara dalam pertemuan puncak trilateral pertama sejak 2017.
Ketiga negara itu juga akan melakukan latihan pendeteksian dan pelacakan rudal gabungan di dekat Hawaii pada Agustus, yang disebut Pacific Dragon.
Turki Dukung Aksesi Swedia dan Finlandia ke dalam NATO, Begini Reaksi AS
“AS semakin bersikeras pada kerja sama militer dengan antek-anteknya dengan mengabaikan permintaan keamanan utama dan kekhawatiran negara-negara Asia-Pasifik,” tulis KCNA, dikutip Reuters.
Dalam pernyataan serupa selama akhir pekan kemarin, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan latihan militer gabungan tersebut menunjukkan adanya kemunafikan di dalam tawaran yang diajukan oleh pemerintah AS untuk keterlibatan diplomatik dan dialog tanpa prasyarat dengan Korea Utara.
AS Tuduh Lima Perusahaan China Ikut Bantu Operasi Militer Rusia di Ukraina