JAKARTA, JITUNEWS.COM - Dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, buruh menuntut untuk menambah program jaminan sosial. Presiden Partai Buruh, Saiq Iqbal, mengatakan bahwa tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.
"Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya, bentuknya apa, bukan BLT, bukan bansos. Karena BLT dan bansos hanya ketika negara krisis, atau ketika menjelang pemilu, atau ketika pemerintah sedang membutuhkan dukungan rakyat," kata Said dalam konferensi pers, Kamis (5/5).
"Dia berbentuk jaminan sosial. Kalau jaminan sosial berarti setiap tahun negara wajib mencantumkan dalam APBN. Seperti jaminan kesehatan ada PBI, jaminan kecelakaan kerja melalui BPJamsostek, jaminan kematian, jaminan hari tua dan sebagainya," sambungnya.
Desak Jokowi Copot Mendag, Serikat Buruh: Selalu Sebut Mafia Tak Bisa Disentuh, Ternyata Dirjennya
Said mencontohkan soal jaminan makanan yaitu orang tidak mampu mendapatkan uang tunai Rp500 ribu per bulan. Said menyebut anggaran yang dikeluarkan pemerintah relatif kecil dalam program ini.
"Kalikan jumlah orang miskin 27 juta orang sekarang, katakan kita bulatkan 30 juta orang, maka Rp 500 ribu kali 30 juta orang membutuhkan anggaran sebulannya adalah Rp 15 triliun. Rp 15 triliun kali 12 adalah Rp 180 triliun, kecil, yang penting orang Indonesia tidak boleh ada yang kelaparan," ujarnya.
Anies Izinkan Gunakan JIS untuk May Day, Said Iqbal: Kami Sudah Terlanjur Putuskan Gunakan Istora