JAKARTA, JITUNEWS.COM - Penceramah Yahya Waloni dan Muhammad Kece saat ini tengah menjalani proses hukum terkait kasus penistaan agama. Lantaran hal tersebut, sosok penceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) turut diseret-seret dalam kasus itu oleh sejumlah pihak.
Tak tinggal diam, UAS menegaskan bahwa ceramahnya tidak ada kaitannya dengan penistaan agama. Ia mengatakan bahwa ceramahnya ditujukan untuk umat Islam dalam mempertajam akidah
“Saya menjelaskan tentang akidah agama saya, di tengah komunitas umat Islam di dalam rumah ibadah agama saya. Kalau ada yang tersinggung dengan penjelasan saya apakah saya harus meminta maaf,” jelas UAS dalam keterangannya seperti dikutip Suara.com, Rabu (1/9/2021).
Ngabalin Sebut Yahya Waloni 'Sampah Buangan Intoleran', Musni Umar: Seorang Terpelajar Bicaralah yang Baik
“Sesungguhnya kafirlah orang yang mengatakan Allah itu tiga dalam satu, satu dalam tiga. Saya jelaskan itu di tengah umat Islam,” ujarnya.
Pria berusia 44 tahun itu lantas mempertanyakan apakah ia harus meminta maaf kepada umat Islam apabila ada yang tersinggung dengan isi ceramahnya.
“Otomatis orang yang mendengarkan itu tersinggung apa tidak? Apakah saya harus minta maaf? Terjawab sudah, karena itu ajaran saya,” ujar UAS.
“Kalau saya minta maaf, ayat itu harus dibuang. Na’udzubillah,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengaku tidak bisa mengendalikan sejauh mana cermahnya akan disebar. Ia menyebut tidak mungkin meminta jemaahnya untuk melarang membawa ponsel untuk merekam ceramahnya.
“Tak mungkin saya buat perjanjian dulu. Payah sekali sekali kalau ceramah sekarang kalau harus begitu,” tegas UAS.
Minta Polri Pakai Restorative Justice di Kasus Kace, NasDem: Tak Hanya Beri Efek Jera, Tapi...