ANKARA, JITUNEWS.COM - Pemerintah Turki telah membagikan passport kepada belasan anggota kelompok bersenjata Hamas di Istanbul. Hal tersebut disampaikan oleh seorang diplomat senior Israel, Roey Gilad pada Rabu (26/8).
Gilad mengatakan bahwa Israel pada tahun 2019 lalu telah memberi tahu Turki bahwa Hamas akan melakukan aksi teror di Istanbul, namun Turki tidak menggubrisnya.
Hubungan kedua negara, Turki dan Israel memburuk pada beberapa tahun belakangan ini. Kedua negara bahkan telah memutuskan hubungan diplomatik mereka pada 2018. Presiden Tayyip Erdogan juga berulang kali mengecam rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat oleh Israel.
Perancis Bakal Hadapi Gelombang Kedua Covid-19 November Mendatang
Gilad mengatakan bahwa dirinya memiliki bukti bahwa Turki menyediakan passport dan kartu identitas bagi sejumlah anggota Hamas, yang telah menguasai pemerintahan Gaza. Menurut Israel dan Amerika Serikat, Hamas merupakan kelompok teroris.
"Beberapa diantaranya sedang diproses, beberapa lainnya telah mendapatkan (dokumen tersebut)," kata Gilad, dikutip dari Reuters pada Kamis (27/8).
"Kami telah memiliki sebuah dokumen yang salinannya akan kami serahkan kepada pemerintah," tambahnya.
Pernyataan tersebut sejauh ini belum mendapat tanggapan dari Menteri Luar Negeri Turki.
Gilad mengklaim bahwa sejumlah anggota Hamas yang telah menerima dokumen Turki tersebut mendanai dan mengorganisir tindakan terorime dari Istanbul. Pernyataan tersebut dibantah oleh pemerintah Turki.
Menlu Filipina: Kami Perlu Kehadiran AS di Asia
