PARIS, JITUNEWS.COM - Seorang penasihat pemerintahan Perancis mengatakan kepada media setempat pada Rabu (26/8) bahwa Perancis akan menghadapi gelombang kedua wabah Covid-19 pada bulan November mendatang. Hal tersebut ia sampaikan saat Kota Marseille tengah memperketat aturan pembatasan sosial guna mencegah penyebaran wabah.
"Ada kekhawatiran akan munculnya gelombang kedua (wabah COvid-19) pada bulan November," kata Professor Jean-François Delfraissy, kepala dewan penasihat kesehatan pemerintah Perancis kepada siaran televisi France 2 dikutip dari Channel News Asia pada Kamis (27/8).
Dengan 30,554 kasus kematian, Perancis saat ini menjadi negara dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi ketujuh di dunia, dan tengah mempertimbangkan apakah pembatasan sosial berskala besar atau lockdown perlu diterapkan kembali.
Saran CDC AS: Orang Tanpa Gejala Tak Perlu Lakukan Test Covid-19
Otoritas Marseille pada Selasa lalu mengatakan bahwa mereka akan membatasi jam operasional untuk restoran dan bar, serta mewajibkan penggunaan masker. Aturan tersebut berlaku sejak Rabu (26/8) hingga 30 September mendatang.
Dibawah aturan tersebut, restoran dan bar di Marseille tidak boleh beroperasi antara pukul 11 malam hingga 6 pagi. Warga juga diwajibkan untuk selalu memakai masker saat beraktifitas di luar ruangan atau di tempat umum diseluruh wilayah Marseille.
Pada Selasa (25/8), Pemerintah Perancis telah melaporkan 3,304 kasus Covid-19 tambahan, dimana jumlah tersebut masih dibawah rata-rata kasus harian yang terjadi pada pekan lalu.
Intelijen AS Tak Temukan Bukti Intervensi Pihak Asing dalam 'Mail-In Balloting'