BEIJING, JITUNEWS.COM - Pemerintah China dikabarkan meminta perusahaan-perusahaan agrikultur mereka untuk sementara waktu menunda pembelian produk-produk pertanian Amerika Serikat termasuk komoditas kedelai menyusul memuncaknya ketegangan hubungan AS-China terkait masalah Hong Kong, seperti dilansir dari South China Morning Post pada Selasa (2/6).
Adanya penundaan tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa kesepakatan dagang tahap pertama kemungkinan besar mengalami kegagalan menyusul Trump mengecam keputusan China yang mengeluarkan Undang-undang keamanan nasional baru yang diterapkan di Hong Kong.
Trump menilai hal tersebut merupakan salah satu upaya China daratan untuk mencabut status otonomi Hong Kong, sekaligus sebagai implementasi prisip "satu negara dua sistem".
Bukan dari Wuhan, Peneliti Ungkap Asal Muasal Virus Covid-19
Sementara itu, Donald Trump juga mengatakan bahwa AS akan segera mecabut 'hak' istimewa yang selama ini mereka berikan kepada Hong Kong terkait sektor perdagangan, tanpa ada penjelasan secara rinci. Trump juga berjanji akan menjatuhkan sanksi terhadap pemerintah Hong Kong dan China terkait masalah tersebut.
Sebelumnya, seperti yang telah disepakati dalam kesepakatan dagang tahap pertama yang ditandatangani oleh China pada Januari lalu, mereka telah sepakat untuk membeli produk pertanian AS dengan nilai mencapai USD 36.5 Miliar untuk tahun 2020. Namun, mewabahnya virus Corona Covid-19 merusak kesepakatan tersebut. China hanya mampu mengimpor produk pertanian AS dengan nilai USD 3.35 Miliar dalam kuartal pertama tahun 2020 ini, dimana nilai tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 2007 lalu.
Redam Gelombang Kerusuhan, 40 Kota di AS Perpanjang Aturan Jam Malam